Di Negara kita, perayaan maulid Nabi Muhammad saw sudah menjadi rutinitas tahunan. Hampir seluruh lapisan masyarakat islam memperingatinya, mulai dari istana negara sampai sudut mushala.
Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya diperingati dengan cara berkumpul dan membaca al-Quran serta mendengarkan ceramah kisah teladan Nabi SAW. Juga ada pembacaan Albanzanzi dan lain-lain.
Memperingati maulid Nabi Muhammad saw memiliki beberapa nilai dan makna, diantaranya:
Pertama, nilai spiritual
Setiap insan muslim akan mampu menumbuhkan dan menambah rasa cinta pada beliau SAW dengan maulid. Luapan kegembiraan terhadap kelahiran nabi SAW merupakan bentuk cerminan rasa cinta dan penghormatan kita terhadap Nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam sebagaimana surah Yunus; 58.
Kedua, nilai moral
Nilai moral yang dapat dipetik dengan menyimak akhlak terpuji dan nasab mulia dalam kisah teladan Nabi Muhammad saw. Mempraktikan sifat-sifat terpuji yang bersumber dari Nabi saw adalah salah satu tujuan dari diutusnya Nabi saw. Dalam peringatan maulid Nabi saw, kita juga bisa mendapat nasehat dan pengarahan dari ulama agar kita selalu berada dalam tuntunan dan bimbingan agama.
Keempat, nilai sosial
Memuliakan dan memberikan jamuan makanan para tamu, terutama dari golongan fakir miskin yang menghadiri majlis maulid sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta. Hal ini sangat dianjurkan oleh agama, karena memiliki nilai sosial yang tinggi (surah al-Insan;8-9).
Kelima, nilai persatuan
Nilai persatuan yang akan terjalin dengan berkumpul bersama dalam rangka bermaulid dan bershalawat maupun berdzikir. Diceritakan bahwa Shalahuddin al-Ayubi mengumpulkan umat islam dikala itu untuk memperingati maulid Nabi saw. Hal itu dilakukan oleh panglima Islam ini bertujuan untuk mempersolid kekuatan dan persatuan pasukan islam dalam menghadapi perang salib di zaman itu.
Leave a Reply
View Comments