Perhelatan Pilkada Serentak 2020 telah usai, nama-nama pemenang dalam pilkada ini pun mengemuka menjadi sorotan publik Sumsel sebagai acuan untuk melihat peta politik di tahun 2023. Sejumlah kalangan melihat, Pilkada 2020 dapat menjadi ajang pemanasan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2024 mendatang.
Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya (UNSRI) Dr M Husni Thamrin menuturkan, hasil Pilkada Serentak di 7 kabupaten di Sumsel akan cukup berpengaruh terhadap kekuatan calon kandidat pada Pilgub mendatang. Mereka mulai menancapkan “kuku” pengaruhnya, bagi balon Gubernur atau wagub Sumsel yang akan bertarung.
Diungkapkan Thamrin, beberapa kandidat yang ada dan akhirnya memenangkan Pilkada, mereka menang bukan serta merta perjuangannya sendiri, tetapi ada sosok “king maker” dibelakangnya.
“Suka tidak suka, harus diakui ada kekuatan yang bekerja dibalik calon-calon itu. Artinya, bagaimana mereka mengorganisasikan pengaruhnya jadi kemenangan, dengan kerja keras mereka mengorganisasikannya. Saya pikir ini menjadi ajang pemanasan untuk Pilgub nanti,” ucap Thamrin saat menjadi nara sumber Outlook Series AJI Palembang, Sabtu (9/1)
Husni tidak menyebut sosok yang berpengaruh tersebut, namun masyarakat bisa melihat pegerakan pada Pilkada Serentak seperti di OKU Raya hingga Musi Rawas, PALI maupun di Kabupaten Ogan Ilir. Bisa jadi, pertarungan kekuatan politik nanti, tokoh ini memang tidak mencalonkan namun memiliki pengaruh yang cukup signifikan.
Pada momen yang sama, Ketua DPD PDIP Sumsel Giri Ramanda N Kiemas menuturkan, adanya tokoh politik yang berpengaruh dalam kontestasi politik memiliki peran penting dalam kemenangan Pilkada. Tidak hanya Pilgub, pilkada berpengaruh juga tehhadap Pemilu Legislatif.
“Saya pikir semua pimpinan parpol ingin jadi playmaker. Namun dalam berpolitik itu harus ada 3 hal yang dimiliki politisi yaitu kecerdasan intelektual, jaringan politik dan logistik,” katanya.
Sementara itu, Ketua Korwil 3 DPP Nasdem Bidang Bappilu Fauzi Amro mengungkapkan, Nasdem menjadi partai ketiga secara nasional yang meraih kemenangan terbesar, dengan 137 kemenang dari 270 Pilkada serentak 2020. Sedangkan di Korwil 3 dari 26 pilkada meraih 16 kemenangan.
“Pasca pilkada menurutnya yang berpengaruh saat ini adalah Mahkamah Konstitusi (MK), mengingat ada 135 kasus yang didaftarkan. Tapi semuanya akan terlihat pada 18 Januari nanti dan yang pasti ini proses demokrasi harus dikuti,” kata Anggota DPR RI Komisi XI ini,
Ditambahkan Fauzi, Nasdem jadi peringkat 3 pemenang se Indonesia, karena mengusung prinsip play win dan pihaknya mendukung kader tanpa syarat, tanpa mahar, tanpa basis survei dan elektabilitas maupun popularitas.
Pihaknya menilai Kepala Daerah akan memenangi pertarungan politik ke depan, ini berkaca pada banyaknya pilkada yang dimenangkan di Sumsel. Soal siapa yang berpengaruh, menurutnya Bupati juga punya otoritas dan pasukan.
“Terkait pihak yang berpengaruh, kami menilai hal ini bisa-bisa saja terjadi, tapi harus dibuktikan dengan hasilnya. Nasdem sendiri menang 6 daerah dan bisa menempatkan 4 kader. Namun bagaimana menempatkan bupati atau wako sebagai kader itu strategi politik Nasdem,” katanya. (mh)
Leave a Reply
View Comments